Tuesday, November 16, 2010

Yogyakarta : Istana Air Taman Sari

Akhir tahun 2010, dengan teman-teman baruku, yang datang dari berbagai tempat, kami memutuskan untuk mengunjungi salah satu tempat wisata di daerah Yogyakarta yaitu Taman Sari. Pesanggrahan Taman Sari atau yang kemudian lebih dikenal dengan Istana Air Taman Sari adalah suatu kompleks istana yang sebenarnya terdiri dari beberapa bangunan (tidak semua bangunan di dalam air) dan lokasinya masih di dalam lingkungan Keraton Ngayogyakarta. Dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama "Perfume Garden" atau "Fragrant Garden", karena banyak bunga yang berbau harum ditanam di lingkungan taman ini.

Taman Sari - Yogyakarta, tidak hanya sekedar taman tempat rekreasi keluarga kerajaan pada zaman it, namun mempunyai berbagai fungsi lain diantaranya Camouflage Area terhadap musuh-musuhnya, dan merupakan suatu sistem benteng pertahanan, selain itu juga sebagai tempat meditasi bagi Raja, tempat membuat batik yang dilakukan oleh selir-selir Raja dan putri-putri Raja, tempat berlatih kemiliteran bagi tentara kerajaan dan lain-lain. Bangunan ini juga digunakan sebagai sarana ibadah sehingga dilengkapi dengan mushola, tepatnya di bangunan Sumur Gumuling.

Taman Sari terletak di sebelah barat Keraton Ngayogyakarta, didirikan pada tahun 1758 yang ide awalnya dari Pangeran mangkubumi (yang kemudian bergelar Hamengku Buwono I) dan Raden Prawirosentiko (Bupati Madiun) sebagai arsiteknya, sedangkan Demang Tegis (asli Portugis yang mendapat gelar kerajaan) sebagai tenaga ahli strukturnya. Taman Sari ini diselesaikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono II

Ada beberapa elemen yang mempengaruhi arsitektur bangunan kompleks Taman Sari ini, diantaranya pengaruh dari Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cino, Portugis dan gaya Eropa, dapat terlihat di beberapa bagian bangunan ini.

Taman Sari mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro Agung (yang berada di bagian Barat) dan Gapuro Panggung (yang berada di bagian Timur, yang pada tahun 2007 digunakan sebagai pintu masuk utama ke lokasi kompleks Taman Sari ini). Bentuk pintu gerbang atau "Gapuro'"nya sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa, pada detail dari Gapuro ini merupakan motif asli Jawa seperti stilasi dari sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda.


Bagian-bagian Taman Sari
Bagian Sakral
Bagian sakral Taman Sari ditunjukkan dengan sebuah bangunan yang agak menyendiri. Ruangan ini terdiri dari sebuah bangunan berfungsi sebagai tempat pertapaan Sultan dan keluarganya.


Bagian Kolam Pemandian-Taman Sari
Bagian Kolam Pemandian-Taman Sari
Bagian Kolam Pemandian
Bagian ini merupakan bagian yang digunakan untuk Sultan dan keluarganya bersenang-senang. bagian ini terdiri dari dua buah kolam yang dipisahkan dengan bangunan bertingkat. Air kolam keluar dari pancuran berbentuk binatang yang khas. bangunan kolam ini sangat unik dengan pot-pot besar di dalamnya.


Pulau Kenanga-Cemeti Taman Sari
Pulau Kenanga-Cemeti Taman Sari
Bagian Pulau Kenanga.
Bagian ini terdiri dari beberapa bangunan yaitu Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti, Sumur Gemuling, dan lorong-lorong bawah tanah.

Pulau Kenanga/Pulau Cemeti-Sebuah bangunan tinggi yang berfungsi sebagai tempat beristirahat, sekaligus sebagai tempat pengintaian. Bangunan inilah satu-satunya yang akan kelihatan apabila kanal air terbuka dan air mengenangi kawasan Pulau Kenanga ini. Disebutkan bahwa jika dilihat dari atas, bangunan seolah-olah sebuah bunga teratai di tengah kolam sangat besar.
Sumur Gemuling adalah sebuah bangunan melingkar yang berbentuk seperti sebuah sumur didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang konon dahulu difungsikan sebagai tempat sholat. 

Lorong menuju Masjid Bawah Tanah Taman Sari
Lorong menuju Masjid Bawah Tanah Taman Sari
Sementara itu lorong-lorong yang ada di kawasan ini dahulu konon berfungsi sebagai jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta. Bahkan ada legenda yang menyebutkan bahwa lorong ini tembus ke pantai selatan dan merupakan jalan bagi Sultan Yogyakarta untuk bertemu dengan Nyai Roro Kidul yang konon menjadi istri bagi raja-raja Kasultanan Yogayakarta. Bagian ini memang merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh.

Istana Taman Sari termasuk tempat yang cukup menarik untuk dikunjungi. Selain letaknya yang tidak terlalu jauh dari Kraton Yogyakarta yang merupakan obyek wisata utama kota ini,
Istana Taman Sari memiliki beberapa keistimewaan. Antara lain terletak pada bangunannya sendiri yang relatif utuh dan terawat serta lingkungannya yang sangat mendukung keberadaannya sebagai obyek wisata.

Di lingkungan Tamansari ini dapat dijumpai masjid Saka Tunggal yang memiliki satu buah tiang. Meskipun masjid ini dibangun pada abad XX, namun keunikannya tetap dapat menjadi aset dikompleks ini. Disamping itu, kawasan Tamansari dengan kampung tamam-nya ini sangat terkenal dengan kerajinan batiknya. Kita dapat berbelanja maupun melihat secara langsung pembuatan batik-batik yang berupa lukisan maupun konveksi. Kampung Tamansari ini sangat dikenal sehingga banyak mendapat kunjungan baik dari wisatawan mancanegara maupun wisata nusantara.

Tidak jauh dari Istana Taman Sari, dapat dijumpai Museum Kereta Pusaka. Beberapa daya tarik pendukung inilah yang membuat Tamansari menjadi salah satu tujuan wisata di Yogyakarta selain wisata Kraton Yogyakarta itu sendiri.
 
Gemericik air, keindahan arsitekturnya yang kuno, dan pemandangan yang menakjubkan membuat Taman Sari sangat mempesona. Lorong-lorong dan bangunannya menjadika Taman Sari penuh rahasia yang akan terus dikuak.

Jam Buka : Senin - Minggu, pukul 09.00 - 15.30 WIB
Tiket
  • Wisatawan Domestik Rp 3.000,00
  • Wisatawan Mancanegara Rp 7.000,00
  • Guide : nego (Rp 10.000 - Rp 20.000,00)
Tim jalan-jalan Taman Sari : Zhi (Zhi CiinounaDudulz Ghadyeztmandjha,@ZhiCiinonaDudul), Teguh (IkanTengierie Berbuluanjinkkintamani,@IkanTengierie), Cya (Uray Cya Tivan,@Uray_Cya), Dwi (Dwie MokoNg), Nana (Nana Fitriantaanaaii), Isha (Isha Emostha, @ishandsorry), Nina (Nina Marheni Ni Putu, @nyna_lovegod), Redy (Redy Olenk)
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa kasih koment ya kawan :D