Gunung Semeru dari Kalimati |
Gunung Semeru. Mungkin gunung ini terkenal karena merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Semeru terletak di Lumajang, Jawa Timur. Gunung ini mempunyai ketinggian 3676 mdpl dengan puncaknya Puncak Mahameru. Sesuai dengan namanya, Puncak Mahameru merupakan puncak abadi para dewa. Dan sampai kini pendakian menuju Semeru masih menjadi favorit para penggiat alam bebas, karena namanya yang melegenda. Pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak Gn. Semeru yang masih aktif. Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Materi yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Untuk dapat mencapai puncak, gunung ini memiliki 3 jalur yaitu Ranu Pani - Watu Rejeng, Ranu Pani - Ayek-Ayek - Ranu Kumbolo (jarang dilewati), Gubuk Klakah - Kali Amprong - Watu Pecah - Oro-Oro Ombo (ditutup untuk pendakian).
Kali ini saya bersama Tim mengadakan trip ke Gunung Semeru. Perjalanan tersebut dimulai dari Yogyakarta dengan menaiki kereta api menuju Surabaya. Kami menuju Surabaya dengan KA GBM Selatan dengan start di St.Lempuyangan. 2 Juni 2012 (21.40 WIB) kami lepas landas (^_^) menuju Surabaya. Tiket kereta tersebut Rp 33.500,00 per orang untuk sampai di Surabaya. Sesampainya di Surabaya (3 Juni'12 03.00) kami masih menunggu loket buka untuk trip kami menuju Malang. Akhirnya nggembel dulu deh di emperan stasiun, karena kami mendapat tiket pemberangkatan KA Penataran jam 07.36. Harga tiket Surabaya-malang ini cukup murah, hanya Rp 4000,00. Selanjutnya, kami tiba di Stasiun Malang Kotabaru sekitar jam 11. Keluar dari stasiun kami langsung ditawarin untuk carter mobil. Yah, karena lapar jadinya kami menyempatkan untuk mengisi perut kami. Selanjutnya, kami menyarter mobil Rp 70.000,00 untuk satu mobil menuju Tumpang. Cukup lama juga kami menunggu pendaki lain yang bisa diajak join nyewa Jeep untuk meneruskan perjalanan sampai ke Ranu Pani. Akhirnya karena waktu yang sudah hampir sore, kami memutuskan untuk menyewa Jeep walaupun hanya berlima, dengan harga Rp 400.000,00. Cukup mahal untuk kami berlima, karena 1 Jeep dapat memuat 10-15 orang. Sepanjang perjalanan kami bertemu banyak wisatawan, kemudian sopir kami menawarkan kami untuk berfoto-foto sebentar untuk sekedar melihat Bukit teletubbies, Pananjakan, dan sayang, karena tertutup Pananjakan, Gunung Bromo tak terlihat dari tempat dimana kami sempat berfoto-foto.
Narsis sebelum bertempur. Hahaha. Dari Kiri Teguh, Adie, Zhi, Vidyan, Wahyu |
Setelah 2 jam menempuh perjalanan, kami harus bertahan melewati jalur panjang yang berkelok. Setelah terkoyak-koyak selama perjalanan, tidak terasa kami sudah berada di Ranu Pani sekitar jam 4 sore. Kami berlima termasuk rombongan yang paling terakhir, dan kami langsung melakukan registrasi di Resor Ranu Pani atau Pos Ranu Pani. Berada di ketinggian 2.200 mdpl, Ranu Pani menjadi pos perizinan dan pengecekan bagi semua pengunjung. Pengunjung yang datang berombongan cukup diwakili pemimpin regu atau kelompok dengan menyerahkan fc.KTP, dan surat keterangan sehat (wajib dan masing-masing 2 lembar ya). Daftar nama pengunjung dan daftar barang bawaan pengungjung sudah disediakan. Untuk pendakian, tiap pengunjung domestik dikenai biaya RP 7.000,00 per orang, pengunjung berstatus pelajar RP 5.750,00 per orang, sedangkan turis asing RP 24.500,00 per orang. Setiap kamera juga dikenakan retribusi sebesar Rp 5.000,00 dan surat ijin pendakian sebesar RP 5.000,00 per kelompok. Setelah melakukan registrasi kami menuju warung di dekat Pos untuk sekedar menambah cadangan tenaga.
Perjalanan dimulai karena jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Setelah sekitar 1 jam kami sampai di Pos 1 atau Landengan Dowo (2270 mdpl), berjarak 3 km dari pos Ranu Pani. Landengan menjadi lokasi jalur pendakian pertama yang didominasi pohon akasia. Di Pos 1 ini, sempat berhembus awan kencang, dingin terasa menusuk tulang. Kami beristirahat disini agak lama karena salah satu teman kami Adie Restoe Bomie harus membetulkan headlampnya yang mati. Perlahan langit mulai gelap, dinginnya angin pegunungan menusuk seluruh badan. Setelah dapat dipergunakan kembali, kami kembali melanjutkan perjalanan. Sekitar setengah jam kemudian kami sampai di Watu Rejeng (2300 mdpl) yang berjarak 5 km dari Ranu Pani. Setelah beberapa kali beristirahat, jam setengah 9 malam kami tiba di Ranu Kumbolo (2390 mdpl) yang berjarak 10 km dari Ranu Pani. Setibanya di Ranu Kumbolo kami bersama-sama mendirikan tenda karena angin yang cukup kencang membawa hawa dingin. Malam ini kami bermalam di Ranu Kumbolo. Konon, saat bulan purnama, akan ada wanita di tengah Ranu Kumbolo yang diselimuti kabut. Entah itu benar ato nggak. Akupun nggak tau. Untuk menghilangkan rasa dingin, kami membuat jahe anget, sementara maz Wahyu Nirwan Ramadhani malah sudah tepar duluan. Tak sabar menunggu matahari terbit di Ranu Kumbolo. Sementara aku, mas wahyu dan adie tidur, teguh dan dian masih mengobrol di luar tenda, ternyata mereka bertemu rombongan dari Jogja juga. salah satu diantara mereka adalah Soedji Marwan, dan ternyata aku dulu juga pernah bertemu. haha. Dunia itu begitu sempit.
Perjalanan dimulai karena jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Setelah sekitar 1 jam kami sampai di Pos 1 atau Landengan Dowo (2270 mdpl), berjarak 3 km dari pos Ranu Pani. Landengan menjadi lokasi jalur pendakian pertama yang didominasi pohon akasia. Di Pos 1 ini, sempat berhembus awan kencang, dingin terasa menusuk tulang. Kami beristirahat disini agak lama karena salah satu teman kami Adie Restoe Bomie harus membetulkan headlampnya yang mati. Perlahan langit mulai gelap, dinginnya angin pegunungan menusuk seluruh badan. Setelah dapat dipergunakan kembali, kami kembali melanjutkan perjalanan. Sekitar setengah jam kemudian kami sampai di Watu Rejeng (2300 mdpl) yang berjarak 5 km dari Ranu Pani. Setelah beberapa kali beristirahat, jam setengah 9 malam kami tiba di Ranu Kumbolo (2390 mdpl) yang berjarak 10 km dari Ranu Pani. Setibanya di Ranu Kumbolo kami bersama-sama mendirikan tenda karena angin yang cukup kencang membawa hawa dingin. Malam ini kami bermalam di Ranu Kumbolo. Konon, saat bulan purnama, akan ada wanita di tengah Ranu Kumbolo yang diselimuti kabut. Entah itu benar ato nggak. Akupun nggak tau. Untuk menghilangkan rasa dingin, kami membuat jahe anget, sementara maz Wahyu Nirwan Ramadhani malah sudah tepar duluan. Tak sabar menunggu matahari terbit di Ranu Kumbolo. Sementara aku, mas wahyu dan adie tidur, teguh dan dian masih mengobrol di luar tenda, ternyata mereka bertemu rombongan dari Jogja juga. salah satu diantara mereka adalah Soedji Marwan, dan ternyata aku dulu juga pernah bertemu. haha. Dunia itu begitu sempit.
Mentari pagi di Ranu Kumbolo |
Cantiknya Lavender Oro-Oro Ombo |
Gn. Semeru dari Kalimati |
Setelah dirasa tenaga sudah cukup terkumpul, kami melanjutkan perjalanan mengingat waktu yang sudah semakin sore. Saat matahari berada tepat di garis cakrawala, saat itulah kami sampai di Arcapada (2900 mdpl), kami langsung mendirikan tenda karena hari yang hampir gelap. Arcapada merupakan camp terakhir dari jalur pendakian. Malam itu kami sempat berdebat sambil bercanda masalah logistik, karena perbekalan kami sudah terlalu menipis. Akhirnya diputuskan perbekalan hanya cukup untuk makan 2x yaitu sebelum naik ke puncak dan di Ranu Kumbolo nantinya. Maklum, dari kami berlima belum ada yang pernah sampai Gn. Semeru, jadinya tak begitu memperhitungkan logistik, bodohnyaaaaa. Hahaha
Negeri di Atas Awan (Puncak Mahameru) |
Wedus Gembel dari Kawah Jonggring Saloko |
Jam 11 kami berangkat dari Arcapada, sampai di Ranu Kumbolo kami langsung membuka perbekalan dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk makan. Tak lama kemudian, kami segera bergegas untuk melanjutkan perjalanan karena hari sudah hampir gelap. Sepanjang perjalanan, langit dihiasi bulan purnama yang indah. Pastinya kalo dilihat dari Ranu Kumbolo demikian indahnya. Huft. Dan akhirnya kami sampai di Pos Ranu Pani jam setengah 9 malam. Tadinya kami semangat untuk cepat-cepat sampai Ranu Pani saking laparnya, ternyataaaa semua warung sudah tutup. Alamak, apa-apan iniiiii?? Huhuhu. Untunglah ada petugas dari Kemenhut yang berniat untuk turun ke kota. Otak berjalan cepat, salah satu dari kami langsung menghampiri mobil tersebut dan memohon ijin untuk menumpang. ^_^. Lumayan, ngirit buat nutupin pas kami naik Jeep kemaren. Hahaha. Sepanjang perjalanan kami semua tertidur kecuali aku. Kami turun di Kantor Kementrian Kehutanan (karena sang sopir lupa ada yang numpang,haduuuu). Untungnya kantor kemenhut tak jauh dari Terminal Harjosari, dan untungnya juga kami tidak kemalaman sampai sana karena jam 11 biasanya bus terakhir yang menuju ke Surabaya. Tak lama menunggu di depan kantor tersebut kami mendapatkan bus yang kami maksud. Dengan membayar Rp 20.000,00 kami sampai di Surabaya. Dari Surabaya kami mencari bus menuju Yogyakarta dengan membayar Rp 35.000,00. Rombongan kami sampai di Yogyakarta 5 Juni'12 jam setengah 9 pagi. Melenceng dari perkiraan awal yang diperkirakan tgl 6 Juni'12 baru sampai di Yogyakarta. Tak taunya nggak ada 1 minggu setelah pendakianku di Gn.Semeru, ada syuting film 5 cm. Hmmm, tapi tak apalah. Kami mendaki bukan karena korban film 5 cm. Horeeee. Horeeeee..
Itulah sepenggal catatan perjalananku. Untuk info contact, PM saja di FB (Zhi CiinounaDudulz Ghadyeztmandjha) atau Twitter (@fanta_fairy) q, termasuk nomor kontak beberapa pemandu jika ingin menggunakan jasa guide yang bisa mengantar mencapai puncak Gunung Semeru.
Selamat Mendaki. Salam lestari.
keren mbak,. boleh dong berbagi pengalamannya,.
ReplyDeleteHahaha.,bisa2.,hee masnya blognya nggak ada yg buat join y.,kan bisa join2an gt ^_^
Deletekemaren taun baru ke Lawu jg??kok ndak ketemu yak??hahha.,
ada nuh,.aq tau mba'nya deh kyaknya, aq nympek bawah mba'nya bru mo naek duduk2 d warung,.1 januarinya pas sore,.y kan? ne g salah ...
Deleteyeee masnya salaaah.,orang tgl 1 aq udah turun kok.,haha.,
Deleteklo misal lihat, aq pake rok ^_^
kalo nggk lihat brrti nggak ketemu.,hohoho
masa, tp pake jaket putih kan?? sore duduk2 dwarung. bukan paling.ha..
ReplyDeletebukan putih tapi agak krem gitu.,pake daypack covernya kuning ^_^
ReplyDeletehahaha
Keren yah :D
ReplyDeleteAku juga pengen, tapi belum ada temen (masa' muncak sendiri, nekat yah haha)
Hope soon will be there >.<
wuiihh mantab
ReplyDelete